Wednesday, December 20, 2017

                                        Hasil gambar untuk gambar orang memegang vape

Masih banyak yang bertanya sama saya,"vaping itu aman nggak sih?"
"emang tau apa kandungan dalam liquid itu apa aja? bahaya nggak tuh?"
atau bahkan ada yang protes saat saya melakukan aktivitas vaping di dekat mereka.
"ihh apaan sih asepnya kemana-mana nih,ntar badan gue jadi bau asep loh"
dan lain sebagainya yang jelas-jelas menunjukkan ketidaktahuan mereka tentang apa itu vape sebenarnya dan fakta yang terkandung di dalamnya.

berawal dari sana,akhirnya saya memutuskan untuk membuat artikel ini.
agar mereka yang masih belum mengetahui fakta vape yang sebenarnya jadi mengerti apakah pendapat mereka terhadap vape selama ini betul atau tidak.

mari kita mulai dari fakta yang pertama .

1. UAP AIR YANG KELUAR DARI VAPE JELAS TIDAK BERBAHAYA SEPERTI ASAP ROKOK TEMBAKAU
Kita semua tahu kalau vape tidak mengeluarkan asap seperti rokok tembakau, melainkan uap air.
Tetapi banyak orang yang masih menanyakan apakah uap air ini berbahaya?

Apakah uap air ini lebih berbahaya dari asap rokok tembakau?
Kita pun juga pasti sering mendengar jawaban orang-orang yang mengatakan, “belum ada penelitian atau studi terkait vape”.
Di zaman yang serba mudah ini, kita bisa mencari jawaban dari setiap pertanyaan melalui internet.


Berikut akan dipaparkan beberapa studi dan penelitian yang telah membahas tentang vape.
Salah satu studi di European Society of Cardiology tahun 2012 yang membahas efek akut penggunaan perangkat elektrik bernikotin terhadap fungsi miokard, menyatakan bahwa perangkat elektrik bernikotin tidak mengalami pembakaran dan memiliki komposisi kimia yang berbeda dengan rokok tembakau.

Sehingga uap air yang keluar tidak berbahaya jika dihirup.
Perangkat elektrik ini bisa dibilang sebagai alternatif yang lebih aman dibanding rokok tembakau.
Selain itu, sebuah penelitian tahun 2013 dari BMJ Journals tentang tingkatan karsinogen dan racun pada uap air dari rokok elektrik, menyatakan bahwa uap air dari rokok elektrik mengandung beberapa zat beracun 9—450 kali lebih rendah dari asap rokok tembakau.

Merubah kebiasaan merokok ke rokok elektrik secara substansial mampu mengurangi kadar racun yang masuk ke dalam tubuh.
Rokok elektrik juga merupakan solusi bagi para perokok yang sulit berhenti merokok.
Adapula studi lainnya dari US National Library of Medicine National Institutes of Health tahun 2013 yang membahas tentang perbandingan efek uap air dari rokok elektrik dan asap rokok tembakau pada kualitas udara dalam ruangan.

Hasil perbandingan tersebut ternyata menjelaskan bahwa uap air yang keluar dari rokok elektrik tidak banyak mempengaruhi udara yang ada di dalam ruangan.
Bahkan studi tersebut juga menjelaskan bahwa uap air yang keluar dari vape tidak beresiko bagi orang-orang di sekitarnya.
Berbeda dengan rokok tembakau yang asapnya turut membahayakan orang-orang sekitarnya yang tidak merokok.

Dari beberapa studi dan penelitian tersebut bisa dilihat bahwa banyak para ahli kesehatan yang telah melakukan penelitian terkait vape, mulai dari bahaya vape pada tubuh penggunanya hingga bahaya uap air yang keluar dari vape bagi orang-orang di sekitar.
Bahkan hampir seluruh studi tersebut menyatakan bahwa rokok elektrik jauh lebih aman dibanding rokok tembakau.

2. KANDUNGAN LIQUID ATAU E-JUICE VAPE DIPAPARKAN SECARA JELAS

Banyak orang yang bertanya-tanya, sebenarnya liquid itu terbuat dari bahan apa saja, sih?
Bahaya atau tidak ya untuk dikonsumsi?
dan lain sebagainya yang intinya mereka mempertanyakan keamanan bahan yang digunakan untuk pembuatan liquid.
Menurut saya kita tidak usah khawatir, karena liquid vape itu tersusun dari bahan-bahan yang jelas keberadaannya dan memang sudah jelas aman karena berlabel food grade sehingga bisa dipastikan sangat aman untuk dikonsumsi.
Biasanya industri liquid vape profesional menggunakan glycerin dari sayuran organik yang sudah tersertifikasi.

Glycerin sayuran/vegetable glycerin (atau lebih sering kita kenal sebagai VG) ini tidak mempengaruhi rasa pada liquid, tetapi mempengaruhi banyaknya uap air yang keluar dari vape.
atau bisa dikatakan semakin tinggi kandungan VG nya maka uap yang akan dihasilkan akan menjadi semakin banyak.
Bahan pembuatan vape selanjutnya yaitu propyline glycol(atau lebih sering kita kenal dengan sebutan PG).
Banyak orang yang menganggap PG ini sebagai zat yang sama seperti fungsi dietilen glycol pada e-cigarettes.
PG pada liquid vape berfungsi sebagai albuterol atau inhaler asma.
Albuterol berguna untuk melebarkan saluran napas sehingga mengamankan proses pengisapan uap air dari vape.
Tekstur PG lebih tipis dibanding VG sehingga PG inilah yang mampu mempengaruhi rasa dari liquid.
Aneka rasa yang tersedia pada liquid biasanya tergantung dari campuran PG yang dibuat.
Para pembuat liquid biasanya punya cara tersendiri untuk membuat campuran PG secara alami maupun buatan tergantung dari rasa yang ingin diciptakan.
Kemudian bahan terakhir yang dibutuhkan untuk pembuatan liquid vape adalah nikotin.
Para pembuat liquid umumnya menyediakan liquid dengan variasi kandungan nikotin yang beragam, antara 0—12 mg nikotin.
Hal inilah yang membuat vape berbeda dengan rokok, karena tidak semua liquid vape mengandung nikotin. Beda dengan rokok tembakau yang seluruhnya pasti mengandung nikotin.
Tidak ada lagi tanda tanya tentang kandungan liquid pada vape karena sudah tertera dengan jelas kandungan apa saja yang ada pada liquid.
Tetapi,kembali lagi sebagai pengguna yang bijak sebaiknya kita lebih jeli saat membeli brand,carilah brand yang jelas kualitasnya.
karena tentu saja maraknya vape baru-baru ini bisa jadi menjadi peluang usaha bagi produsen-produsen nakal yang ingin meraih keuntungan dengan cara yang tidak sehat.

3. VAPE DAN E-CIGARETTES ADALAH DUA HAL YANG JELAS-JELAS BERBEDA
       Hasil gambar untuk e cigarettes
Saat vape mulai muncul Indonesia, seringkali kita menyebut vape dengan sebutan e-cigarettes.
Padahal keduanya bukanlah barang yang sama.
Vape bukan e-cigarettes.
Dan begitu pula sebaliknya, e-cigarettes bukan nama lain dari vape.
Lalu apa dong bedanya??
yang pertama kita bahas E-cigarretes dulu yuk.
Seperti yang kita tau nih kalau E-cigarettes bentuknya sekilas hampir sama dengan rokok tembakau.
Dan FYI E-cigarettes tidak tersebar banyak seperti vape di Indonesia lho.
Biasanya e-cigarettes berada di gerai-gerai kecil tertentu yang sangat jarang terlihat.
Di luar negeri, biasanya e-cigarettes dijual di pom bensin atau toko khusus rokok.
Biasanya filter pada e-cigarettes memiliki ragam rasa tertentu, tetapi rasanya tidak variatif seperti liquid pada vape.
Jika e-cigarettes dirasa sudah tidak enak, penggunanya akan mengganti filter yang lama dengan yang baru.
Nah,sekarang mari kita beralih tentang vape.
Hampir seluruh toko vape di Indonesia tidak ada yang menyediakan e-cigarettes.

Mereka hanya menjual vape dengan ragam jenis mod berbeda, tanpa menjual e-cigarettes yang bentuknya hampir sama dengan rokok tembakau tersebut. Biasanya mod yang tersedia, yaitu mechanical mod dan box mod (electrical mod).
Vape juga dapat di isi dengan liquid dengan rasa yang lebih beragam ketimbang e-cigarettes.
Para pengguna vape bisa mengatur tinggi rendahnya temperatur yang disukai. Mereka juga bisa bereksperimen untuk gonta-ganti mod, atomizer, ataupun rasa liquid yang disukai.
Begitu banyak artikel-artikel yang menyebut vape dengan sebutan e-cigarettes.
Namun, dengan adanya penjelasan ini semoga tidak ada lagi yang menyamakan vape dengan e-cigarettes ya, karena keduanya jelas-jelas dua hal yang berbeda,walaupun memiliki fungsi yang sama yaitu alternatif pengganti rokok konvensional.

4.TIDAK SEMUA LIQUID MENGANDUNG NIKOTIN
masih banyak teman yang saya yang mempertanyakan tentang kandungan nikotin dalam vape,dan ini lah jawabannya.
Liquid vape sendiri tersedia dengan berbagai tingkatan nikotin( mulai dari 0—12 mg )
tercipta karena banyaknya permintaan dari para pengguna vape itu sendiri. Maka dari itu liquid tanpa nikotin tercipta karena ada sebagian vaper (pengguna vape ) yang tidak suka dengan adanya nikotin.
Biasanya yang menyukai liquid 0mg nikotin adalah mereka yang sebelumnya bukan seorang perokok tembakau namun tertarik ingin mencoba vape,ataupun mereka yang telah berhasil berhenti dari kebiasaan merokok tembakau dan ingin beralih ke vape.
Tapi ada juga liquid yang dibuat dengan nikotin tinggi hingga 12 mg, karena banyak pula pengguna vape yang tergila-gila dengan nikotin tinggi.
Mereka biasanya menggunakan liquid nikotin tinggi karena masih terbawa kebiasaan merokok tembakau.
Namun lambat laun biasanya pengguna vape yang menyukai liquid nikotin tinggi akan menurunkan kadar nikotinnya, karena kadang liquid bernikotin tinggi menghasilkan rasa yang kurang enak.

5. BANYAK ORGANISASI KESEHATAN YANG TELAH MENYADARI DAMPAK POSITIF DARI VAPE
Salah satu organisasi kesehatan di Amerika Serikat yaitu American Council on Science and Health memaparkan bahwa industri tembakau di Amerika menguasai 99% pasokan nikotin yang ada.
Jika industri vape semakin melejit maka pasokan nikotin yang dikuasai industri tembakau harus siap terdominasi oleh industri vape.
Jika negara telah membuat regulasi hukum yang resmi untuk mengurangi jumlah perokok, industri tembakau bisa saja meningkatkan harga rokok untuk tetap meraih keuntungan dalam penjualan dan mengarahkan perokok aktif untuk beralih ke produk yang lebih aman.
Organisasi kesehatan di Inggris juga menyadari dampak positif dari vape. Sebagai contoh, Royal College of Physicians di London percaya bahwa vape mampu mengurangi jumlah perokok aktif secara signifikan di Inggris, mengurangi jumlah kematian akibat penyakit serius yang dialami karena merokok, serta mengurangi dampak buruk asap rokok bagi para perokok pasif. Action on Smoking and Health di Inggris juga menyadari bahwa vape memang jauh lebih aman daripada rokok tembakau.
Mereka sadar kalau vape sangat membantu para perokok aktif berhenti merokok.

Dari beberapa bukti di atas, dampak penggunaan vape masih harus diteliti lebih lanjut secara jangka panjang. Namun bukti-bukti yang sudah ada menunjukkan bahwa memang vape jauh lebih aman dari rokok tembakau dan vape sangat efektif dalam membantu para perokok aktif untuk berhenti merokok.
Tapi,sayangnya organisasi kesehatan di Indonesia belum menyadari hal itu, bahkan mereka mendukung larangan penggunaan vape tanpa melarang penggunaan rokok tembakau yang jelas-jelas lebih membahayakan dari vape.

bagaimana apakah fakta tersebut baru kamu ketahui setelah membaca artikel ini? atau mungkin ada beberapa fakta lain yang kamu tau tapi belum masuk dalam list?
share yuk di kolom komentar agar teman-teman pengguna vape yang lain jadi tau hal baru tentang vape yang belum mereka ketahui sebelumnya :)

Sunday, December 17, 2017

                                                           Hasil gambar untuk girl vape trick

Bukan hanya sebagai alternatif bagi pecandu rokok konvensional untuk berhenti merokok,vape atau rokok elektrik ini sekarang sudah menjadi bagian dari lifestyle bagi sebagian orang.
Bahkan sampai saat ini masih banyak pertimbangan dari beberapa praktisi kesehatan mengenai apakah rokok elektrik layak untuk digunakan atau tidak.
Bahkan pemerintah Indonesia belum bisa mengeluarkan regulasi untuk rokok elektrik ini.
Sering terjadi perdebatan bahwa rokok elektrik tidak lebih buruk dari rokok tembakau,tapi ada pula pendapat yang menyatakan hal sebaliknya.

Kurangnya pengetahuan mengenai vape ini membuat sebagian orang hanya bisa melihat dari 1 sisi saja.
Ditambah dari banyak pemberitaan dari media yang belum tentu kebenarannya dan diserap mentah-mentah sehingga membuat banyak orang akhirnya mengambil kesimpulan sendiri.
Melalui artikel ini saya ingin mencoba membuka sudut pandang baru mengenai vape dengan fakta yang mungkin "tersembunyi" di beberapa kalangan.

sebelum membaca lebih jauh alangkah lebih baiknya kalau kita kenalan dulu dengan vape.
bagi yang belum membaca postingan saya tentang apa itu vape,bisa meluncur kesini terlebih dahulu ya,agar nanti penjelasan saya dia artikel ini bisa nyambung dan tidak blur. oke?

Dari apa yang sudah saya bahas sebelumnya mengenai detil rokok elektrik, sudah terlihat jelas perbedaannya dengan rokok konvensional .
mulai dari kandungannya, cara memakainya bahkan hasil akhirnya (rokok konvensional menghasilkan asap,sedangkan vape menghasilkan uap).
Jika kita ingin membandingkan dari segi kesehatan, tentu saja cara yang paling mudah adalah dilihat dari kandungannya.

Kita ambil contoh kandungan nikotin dari 2 model rokok tersebut.

Pada rokok konvensional, mengandung 1,1mg nikotin per batang, jika kamu menghisap sebungkus rokok konvensional maka kamu sudah mengkonsumsi sekitar 22mg nikotin .

Untuk kadar nikotin yang terdapat di eliquid, di Indonesia sudah beredar 3 macam kadar nikotin yaitu 0mg, 3mg, dan 6 mg (sebenarnya ada kadar yang lebih tinggi lagi,tapi disini saya ambil contoh umumnya saja ya).
kamu bisa mengukur jumlah pemakaian eliquid pada vapor dengan kepadatan nikotin tertinggi 6mg.
Jadi kalau kamu ingin secara bertahap berpindah dari rokok konvensional ke vape, kamu bisa mengatur sendiri kadar nikotin yang akan kamu konsumsi.
kalau kamu memang mau berhenti total dari rokok konvensional, kamu bisa memakai eliquid 0mg nikotin.
Terlihat jelas kan fakta kemanan memakai vape dibandingkan rokok konvensional?

untuk lebih memantapkan sudut pandang mana yang lebih sehat antara vape dan rokok.
ada sebuah penelitian juga lho khusus untuk kasus ini.
Seorang peneliti dari Rosswell Park Cancer Institute bernama Maciej Goniewicz, merekrut 20 orang perokok konvensional sebagai responden.

Para perokok ini mempunyai latar belakang bahwa masing-masing dari mereka rata-rata merokok selama 12 tahun dan sebanyak 16 batang rokok konvensional per hari.
Mereka diberikan 20 batang rokok konvensional dan rokok elektrik dan setelah 2 minggu kemudian sampel urin mereka diperiksa di laboratorium oleh tim ilmuwan internasional.
Para peneliti mempelajari dan membandingkan kadar nikotin dan 17 racun yang pada umumnya ada di sebatang rokok konvensional. Hasilnya adalah zat nikotin yang terkandung di dalam responden tidak berubah antara rokok elektrik dan rokok konvensional. Tetapi 17 zat beracun yang berada di rokok konvensional telah menurun setelah responden beralih menggunakan rokok elektrik.
Efek penurunan ini serupa saat seseorang berhenti memakai rokok konvensional.

Tapi semua kembali lagi pada konsumen.
apakah mereka lebih memilih rokok konvensional atau rokok elektrik.
karena walaupun banyak media besar di luar negeri yang memberikan respon positif pada vape,toh sampai saat ini pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi bahwa rokok eletrik aman untuk digunakan.
Bagaimana jika ternyata pemberitaan negatif selama ini yang kita temui merupakan ulah beberapa kalangan yang ingin tetap menjaga agar posisi mereka takut tergeser?
who knows??

Gambar terkait
pict from here
                                   

Apa itu vape?

Vape atau rokok elektrik adalah perangkat alat elektronik yang dapat merubah cairan menjadi uap dengan proses pemanasan .
kemudian uap tersebut bisa kita hirup lewat mulut (di kalangan pengguna rokok elektrik menyebutnya vaping).
Hal ini akan memberikan sensasi yang hampir menyerupai rokok konvensional (bedanya dalam rokok konvensional yang kita hirup adalah asap hasil pembakaran tembakau,sedangkan di rokok elektrik yang kita hirup adalah uap hasil pemanasan liquid)


Sejarah Vape

Vape atau rokok elektrik dipatenkan pertama kali oleh Herbert A. Gilbert pada tahun 1963.
Tetapi pada saat itu Herbert tidak berhasil memproduksinya karena banyak pihak yang mengabaikan penemuannya ini.
Di samping itu pada tahun yang sama, kondisi komersial pasar rokok tembakau sedang meningkat.
Kemudian pada tahun 2003, seorang warga negara China bernama Hon Lik muncul dan mematenkan rokok elektrik. Ia juga mengklaim bahwa elektrik lebih sehat dibandingkan rokok konvensional dan menjadi salah satu solusi untuk berhenti dari rokok konvensional. Produksi pertama rokok elektrik terealisasi di Beijing, China dan terus berkembang hingga hak paten milik Hon Lik sudah terdaftar pada 40 negara lebih pada saat itu.
Rokok elektrik sendiri masuk ke Indonesia sejak tahun 2010 dan hanya bisa dibeli secara online karena pemerintah belum mempunyai regulasinya.
Sejalan dengan waktu, permintaan pada produk rokok elektrik terus meningkat dan sekarang ini sudah bisa kita temui berbagai macam jenisnya dan dapat kita dapatkan dengan mudah pula di vape store yang tersedia secara offline.


Komponen dalam Vaporizer

Rokok elektrik tersusun dari beberapa komponen yaitu :



  • Atomizer – bagian paling penting dari rokok elektrik karena disinilah proses pemanasan dari cairan menjadi uap terjadi. Di dalam atomizer sendiri terdapat beberapa komponen pendukung yakni, koil (berupa kawat), kapas vapor (terililit oleh kawat koil), dan tube tank (tanki penampung eliquid)
  • Mod –box tempat menampung baterai
  • Eliquid -cairan beraroma yang ditampung di dalam tanki atomizer atau diteteskan pada kapas


Cara kerja Vaporizer


Cara kerja rokok elektrik terbilang cukup sederhana dan seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa proses pemanasan terjadi di antara koil, kapas vapor, dan eliquid yang berada di dalam atomizer.
Dimulai dari eliquid yang diserap oleh kapas vapor, kemudian kapas yang terletak di dalam koil ini akan dipanaskan oleh koil sehingga menghasilkan uap.
Sedangkan untuk kapas yang digunakan untuk vapor biasanya kapas organik. Kapas organik merupakan kapas yang tidak melalui pemrosesan zat kimia. Selain mendapatkan rasa yang maksimal dari kapas organik, dari segi kesehatan tentu lebih baik.

saya sarankan jangan pernah menggunakan kapas dengan bahan pemutih seperti kapas untuk kecantikan.
saat ini sudah banyak sekali brand kapas yang khusus digunakan untuk vapor.
gunakanlah itu,atau kalau misalnya lagi kepepet kalian bisa lho menggunakan kapas untuk bayi,selalu pastikan kapas yang kamu gunakan bebas dari bahan pemutih ya .

baca juga : vaping,aman atau tidak?